KH. ABDUL GHOFUR MAIMOEN

       Gus Ghofur, demikian Putra kelima KH. Maimoen Zubair dari istri kedua, Ibu Nyai HJ Masthi'ah, biasa dipanggil. Pemilik nama lengkap Abdul Ghofur ini dikenal bandel semasa kecilnya. Tidak seperti kakak-kakaknya, Ghofur kecil terhitung sering bermain seperti layaknya anak-anak di kampung nelayan. Namun, sebagai putra Ulama, sifat-sifat kesalehan yang ditanamkan orang tuanya, membuat ia berbeda dari anak kampung sebayanya.

Pendidikan dasar hingga menengah dituntaskannya di Madrasah Ghazaliyah Syafi'iyyah Sarang Rembang. Semasa belajar di Ghozaliyah, putra Mbah Moen yang sudah dikenal cerdas dan kritis sejak belia ini banyak meraih prestasi.

Usai menyelesaikan pendidikan di MGS tahun 1992, Pada 1993 beliau melanjutkan studinya di Al-Azhar University Cairo. Ini merupakan hal baru dalam tradisi pendidikan putra-putri Mbah Moen. Di Cairo kecerdasannya kembali menorehkan prestai mengkilap. Selama empat tahun menyelesaikan program S1 Usuhuludin jurusan Tafsir di Al-Azhar. Keberhasilan itu tidak lepas dari ketekunan dan kesabaran beliau selama belajar di Cairo.

Setelah melalui perjuangan yang melelahkan, pada 2002 gelar Magister berhasil diraihnya. Dikatakan melelahkan karena untuk mencapi gelar itu Gus Ghofur harus menulis tesis setebal 700 halaman dan harus mencantumkan banyak maraji'. Padahal tradisi menulis baru ia tekuni sejak tahun keempatnya di Cairo.Gus Ghofur mengakhiri masa lajangnya pada tahun 2003. Gadis yang beruntung dipersuntingnya adalah Nadia, putri KH.Jirijis bin Ali Ma'shum Karpyak Yogyakarta. Dari perkawinannya beliau telah dikaruniai seorang putra bernama Nabil.
 

Bukti keseriusan beliau dalam menggeluti bidang tafsir adalah pencapaian gelar doktoral yang diraih pada tahun 2010. Setelah menyelesaikan study Doktoralnya Beliaupun kembali ke Tanah Air  dan langsung aktif mengajar di LP.Muhadloroh dan mengajar fan Tarikh kitab Fiqhus Shiroh karya Syekh DR. M. Said Romdlon Al-Buthy.

3 comments:

Berita Ramadlan said...

kalau menurut keterangan Guruku.K maimun Zubair itu 'allamah.apa disini ada Foto beliau serta riwayat beliau?
terima kasih atas perhatiannya

Nyoman Nuarta said...

Wali, anaknya wali, anaknya jadi wali. rabbi fanfa'na bibarokatihim... wahdinal husna bihurmatihim

Unknown said...

semoga akan ada penerus bangsa yang ahli tafsir seperti halnya beliau.. Aamiin

Post a Comment