Takut mati bisa digunakan untuk diet dan mempercepat kehamilan

Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen Zubair

Pada era kekhilafahan dahulu, terdapat sepasang suami-istri yang telah lama menikah namun tak kunjung ada tanda-tanda kehamilan.

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke seorang tabib terkenal pandai mengobati berbagai penyakit.

"Tuan, kami lama menikah tapi tak kunjung mendapat keturunan. Mohon istri saya diperiksa Tuan!", kata sang suami.

Pak Tabib segera memeriksa denyut nadi dan detak jantunya. Lalu katanya:

"Kamu tak perlu obat untuk mendapatkan seorang putra, karena kamu akan segera mati dalam tempo 40 hari. Denyut nadimu telah menunjukkan itu!"

Sang istri ketakutan luar biasa. Sisa hidup yang ia jalani terasa sebuah petaka. Ia tak lagi makan dan minum selain satu atau dua suap hingga 40 hari lewat. Namun ia tidak mati seperti perkiraan Pak Tabib.

Sang Suami lalu pergi ke Pak Tabib.

"Istri saya tidak mati, Tuan!"

"Iya, saya tahu itu. Dan berbahagialah, dia akan segera mengandung dan melahirkan atas seizin Allah."

"Bagaimana bisa demikian?"

"Saya melihat dia sangat gemuk, hingga gelembung lemak menutupi mulut rahimnya. Menurut pengamatan saya dia tidak akan mampu menjalani program diet. Satu-satunya cara agar dia bisa mengurangi berat badannya adalah melalui ketakutan menghadapi kematian."

"Karena itu", terang Pak Tabib selanjutnya, "saya takut-takuti dia dengan kematian, hingga kurus seperti sekarang. Dan sebentar lagi insya Allah akan segera hamil"

0 comments:

Post a Comment